MASALAH = HINDARI ATAU HADAPI ?

Senin, 28 Juni 2010

Masalah, problem atau apapun istilahnya semua dari kita baik kaya atau miskin, tua atau muda pasti pernah mengalaminya. Namun tidak semua orang punya cara yang sama untuk menghadapi masalah dan tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang sama. Sehingga dalam pemecahan sebuah masalah perlu diketahui lebih dahulu akar dari setiap permasalahan yang ada, karena dengan begitu rasanya akan lebih mudah menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk memecahkan masalah. Bila perlu disiapkan langkah-langkah alternatif bila langkah yang disiapkan semula tidak berjalan/ berfungsi dengan baik.

Mengetahui akar permasalahan juga memberi kesempatan bagi kita untuk instropeksi diri dan menengok sejenak kebelakang, mengapa semua masalah itu terjadi ? Apa yang kita lakukan dan mengapa semua itu kita lakukan ?. Barangkali dengan begitu kita akan menjadi lebih hati-hati dalam melangkah atau melakukan sesuatu sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kali. Bukankah kita terlalu pintar untuk tidak jatuh di lubang yang sama untuk kedua kali ?.

Bila boleh memilih, barangkali semua orang tidak akan mau mempunyai masalah. Setiap masalah selalu akan menguras tenaga, pikiran, uang dan perasaan. Namun dibalik itu semua ada sisi positif dan selalu ada hikmah yang bisa diambil saat dimana masalah itu datang. Dengan adanya masalah barangkali bisa diibaratkan sebuah ujian dan dari situ bisa terlihat apakah kita terlalu bodoh untuk bisa melewati ujian tersebut atau malah terlihat kuat dan pintar karena bisa melewati ujian itu dengan baik. Banyak yang bilang kalau orang-orang sukses dan berhasil dalam hidupnya adalah orang-orang yang mampu melewati masalah-masalah yang dihadapi, semakin banyak masalah yang dipecahkan semakin pintar dan semakin banyak ide-ide juga kreativitas yang muncul dari orang tersebut dalam menghadapi masalah.

Dengan adanya masalah, bisa juga terlihat kualitas diri kita. Apakah kita termasuk orang yang lemah dan pengecut karena kita hanya berusaha menghindar dan menghindar dari semua masalah yang ada atau kita adalah seorang pribadi yang kuat karena kita berani menghadapi masalah-masalah yang ada. Kalau saya, terus terang tak pernah memusingkan apakah saya termasuk seseorang yang mempunyai pribadi yang kuat atau lemah. Karena dalam pikiran sederhana saya, bila hasil akhirnya adalah sama untuk apa saya memilih jalan yang penuh masalah. Bila ada masalah...hadapi ! bila tak ada, untuk apa cari-cari masalah. Bagaimana dengan anda ?
Selengkapnya...

KESEPIAN SEORANG IWAN FALS

Sabtu, 26 Juni 2010

" Aku merasakan gitar bisa menjawab kesepianku " Ujar Iwan Fals yang saya kutip dari hasil wawancara dengan sebuah majalah. Saya sempat tercenung membaca kalimat itu lalu saya bertanya-tanya dalam hati, apa yang membuat seorang Iwan Fals merasa kesepian ?.  Pertanyaan itu muncul karena rasanya aneh jika beliau merasa kesepian, bukankah disekelilingnya banyak sahabat ? Bukankah banyak pengagum atau fans yang selalu mengelu-elukannya ketika ia mulai bernyanyi ?. 

Saya pengagum Iwan Fals namun saya bukan pengagum sejati, sehingga saya tak tahu banyak tentang beliau tapi rasanya kesepian yang dimaksud bukanlah kesepian yang diartikan secara harafiah. Kalaulah boleh saya menerka, yang ia maksudkan kesepian itu adalah sebuah kegelisahan yang ada dalam dirinya ketika memandang sesuatu, melihat sesuatu atau mendengar sesuatu. Sehingga barangkali apa yang telah ia lihat dan ia dengar dari realita kehidupan sehari-hari membuatnya gelisah lalu timbul berjuta tanya, berjuta opini atau berjuta pemikiran yang membuatnya gelisah dan kesepian. Dan barangkali pula, dengan sebuah gitarnya ia mengungkapkan semua yang ada di benaknya untuk menciptakan sebuah lagu lalu kemudian ia berbagi dengan seseorang atau banyak orang sehingga iapun dapat mengusir kesepiannya.

Bila memang benar begitu, saya menganggap gitar adalah sebuah sarana bagi seorang Iwan Fals untuk menjawab rasa kesepian seperti yang ia ungkapkan diatas dan itu wajar karena  Iwan Fals adalah seorang seniman, pencipta lagu atau penyanyi. Lalu bagaimana dengan kita, saya atau anda yang bukan seorang pencipta lagu atau seniman. Apa sarana kita untuk mengungkapkan segala kegelisahan dan mengusir rasa kesepian ?
Nantilah jawabnya, mari kita bersenandung sejenak...


Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang di perbudak jabatan 

 O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

Sabar, sabar, sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang


Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan
Hentikan jangan di teruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

Di jalan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
 


Belajar beropini dari sebuah ungkapan/kalimat yang saya baca.


Selengkapnya...

KASIH SAYANGMU TAK TERGANTIKAN

Rabu, 23 Juni 2010

Aku tak pernah dan tak akan bisa membandingkanmu dengan yang lain
Segala yang terindah adalah dirimu
Segala perbedaan hanya mentahbiskan wujud kasih sayangmu
Segala pertentangan hanya akan menambah rasa sayangmu padaku

Kini jalan lain telah kuambil
Bukan karena aku memilih tapi aku hanya meniti jalan yang sudah digariskan untukku
Bukan kuingkari kasih sayangmu karena itu tak akan tergantikan

Kini kuharap doamu
Lapangkan dan luruskan titian jalan yang kutempuh
Kini ku mohon doamu
Agar kubisa tunjukkan bhaktiku padamu


Sayangku untuk Ibu
Dari anakmu
Selengkapnya...

HARGA DARI SEBUAH KEPUASAN

Kamis, 17 Juni 2010

Banyak dari kita yang terkadang tidak mudah puas dengan apa yang telah kita raih dan dapatkan atau menginginkan lebih dari semua. Contoh kecil seperti seseorang yang sudah mempunyai rumah, kendaraan serta istri cantik tapi masih ingin mempunyai beberapa rumah lagi, ingin kendaraan yang lebih mahal atau malah ingin tambah istri ( yang ini jangan di tiru ), atau seseorang yang kini sudah jadi menteri tapi masih menyimpan obsesi untuk jadi presiden bisa juga menjadi contoh . Memang orang-orang seperti itu terkesan seperti tidak mensyukuri nikmat dari Tuhan yang telah ia dapatkan atau rasakan, tapi salahkah ? rasanya tidak. Karena ibarat suatu mimpi atau cita-cita, semua harus diperjuangkan untuk diraih. Asalkan dalam meraih semua itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar norma-norma rasanya masih wajar-wajar saja. Selain contoh diatas, contoh lain seperti melakukan pekerjaan dengan baik atau hasil jerih payahnya di hargai mahal dan banyak mendapat pujian juga bisa mendatangkan rasa kepuasan. Dari contoh-contoh diatas semua masih sesuatu hal yang wajar dan biasa.

Bagaimana dengan  melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan atau tidak dilakukan secara rutin demi meraih sebuah kepuasan. Misalnya seperti melakukan panjat tebing tanpa pengaman, mendaki gunung, menempuh perjalanan jauh untuk mencicipi makanan favorit atau yang agak nyeleneh seperti yang di lakukan Ariel Peterpan dengan mendokumentasikan kegiatan mesumnya. Barangkali itu contoh-contoh yang bisa mendatangkan kepuasan bagi yang melakukannya. Pengorbanan dan kerja keras yang dilakukan, mahalnya biaya yang dikeluarkan atau juga resiko-resiko yang akan dihadapi bukanlah sesuatu hal yang bisa menghambat keinginan untuk meraih kepuasan dan barangkali pula yang ada dipikiran mereka adalah lakukan saja, imbalannya kepuasan dan kebanggaan akan dapat diraih.

Bagaimana dengan anda, bersediakah menanggung resiko untuk sebuah kepuasan ?
Selengkapnya...