HAMPA.............................

Jumat, 05 November 2010

Play and feel it....


Sayangku...........

Entah darimana aku memulai, lidahku begitu kelu untuk ungkapkan semua rasa, tanganku bergetar untuk bisa lukiskan perasaanku saat ini. Garam yang kautabur diatas lukaku kini mulai terasa perih menusuk walau kucoba menahan pekik namun tak bisa kuhindari air mata yang mulai menetes. Sayangku.....Aku tak mau lagi menghiasi bibirku dengan umpat dan cacimaki, akupun tak mau hanya karena ini aku meletakkan amarah pada ujung-ujung jari. Aku sudah lelah menghapus noda-noda di kanvas cinta kita, aku sudah letih simpan bara api amarah, dendam dan kebencian dalam lubuk hati. Rasanya sia-sia saja aku mencoba cairkan hati yang dulu sempat beku dan membatu....kini semuanya tak ada gunanya lagi.

Sayangku...........
Rasaku padamu tak pernah mati dan tak akan pernah mati. Walau tiap detik lenguhan manjamu pada yang lain terus mengiang ditelingaku, racuni otakku dan bayangi langkah-langkahku. Selalu kuhindari tarian keputus asaan yang terus menggodaku tapi tak bisa kuhindari pasrah yang datang menyergap dengan nyanyian sendu dan mulai berharap malaikat datang menjemput kesendirianku. Lakukan saja apa yang mau...kejar apa saja yang kau inginkan dan tak perlu kauhiraukan aku. Aku kan dapat bertahan walau hati penuh sayat, namun pintaku...jauhkan kabut pekat beracunmu dari dahan dan kelopak bunga-bunga yang kita tanam. Mereka masih begitu rapuh.

Sayangku..............
Dinding hati ini kembali buram dan hampa, namun tak akan kuhapus bercak bertuliskan namamu. Biarlah tetap bersemayam disitu. Apa yang telah kau lakukan dan apa yang akan kau lakukan kan kuanggap guratan pena pada nisan dari hati yang akan mati. Aku hanya berharap...kau masih mau bergandeng tangan merawat mawar-mawar yang kita tanam lalu saksikan mereka tumbuh dan berbunga...tebarkan harum yang menyejukkan jiwa. Sayangku....hanya itu yang kuinginkan.
Selengkapnya...