Ini cuma fiksi...!
Ridwan beranjak dari pembaringan, sejenak matanya menatap wanita yang masih tertidur pulas. Dengan hanya berselimutkan baju tidur yang beraturan ditubuhnya, ia terlihat cantik dan menggemaskan. Ridwan tersenyum, tampak sekali rona kepuasan tersirat dari wajahnya. Lalu dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendeknya ia beranjak dari kamar menuju beranda bungalow yang disewanya kemarin malam. Ia duduk dihadapan sebuah kolam kecil yang gemericik airnya terdengar merdu, udara dingin hawa pegunungan tak ia hiraukan. Nun jauh disana terhampar pemandangan alam pegunungan yang tampak asri walau ada satu dua villa atau bungalow milik para pejabat menyeruak ditengah hutan-hutan pinus. Dengan kedua kakinya yang ditumpangkan diatas meja, Ridwan menyalakan sebatang rokok dan kemudian menghisapnya dalam-dalam. Asap rokok yang bergulung-gulung diatas kepalanya lama kelamaan mulai mengabut dan mulai menghantarkannya ke dalam lamunan. Ada rasa gundah , rasa janggal dan juga aneh telah menyelimutinya hatinya. Hal ini terkadang mengganggu pikirannya dari hari ke hari sejak pertemuannya dengan Mulan dua bulan lalu.
Ridwan beranjak dari pembaringan, sejenak matanya menatap wanita yang masih tertidur pulas. Dengan hanya berselimutkan baju tidur yang beraturan ditubuhnya, ia terlihat cantik dan menggemaskan. Ridwan tersenyum, tampak sekali rona kepuasan tersirat dari wajahnya. Lalu dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendeknya ia beranjak dari kamar menuju beranda bungalow yang disewanya kemarin malam. Ia duduk dihadapan sebuah kolam kecil yang gemericik airnya terdengar merdu, udara dingin hawa pegunungan tak ia hiraukan. Nun jauh disana terhampar pemandangan alam pegunungan yang tampak asri walau ada satu dua villa atau bungalow milik para pejabat menyeruak ditengah hutan-hutan pinus. Dengan kedua kakinya yang ditumpangkan diatas meja, Ridwan menyalakan sebatang rokok dan kemudian menghisapnya dalam-dalam. Asap rokok yang bergulung-gulung diatas kepalanya lama kelamaan mulai mengabut dan mulai menghantarkannya ke dalam lamunan. Ada rasa gundah , rasa janggal dan juga aneh telah menyelimutinya hatinya. Hal ini terkadang mengganggu pikirannya dari hari ke hari sejak pertemuannya dengan Mulan dua bulan lalu.
Pertemuan dengan Mulan baginya adalah suatu proses pertautan hati yang cukup singkat dan terasa cukup mudah bagi seorang Ridwan yang dikenal sebagai sosok pendiam, pemalu dan kurang pergaulan. Walau sebenarnya Ridwan tidaklah sependiam seperti yang disangka orang, namun sejak dihianati kekasihnya ia lebih memfokuskan perhatiannya untuk membantu adik menyelesaikan kuliahnya. Dan setelah adiknya selesai kuliah dan kini bekerja diluar negeri, untuk memulai hubungan yang baru dengan seorang wanita masih belum menjadi prioritasnya sampai ia bertemu dengan Mulan. Akan tetapi seiring semakin dekat dan semakin tumbuh rasa cintanya terhadap Mulan, semakin Ridwan tak mengerti akan Mulan. Ia selalu mencoba menghindar bila Ridwan memulai pembicaraan yang serius tentang hubungan mereka, bahkan terkesan tidak suka atau malah tertawa saat Ridwan mencoba mengungkapkan isi hatinya.
" Kamu lucu...!", jawaban dari Mulan sambil tertawa ketika Ridwan mulai menyinggung kembali tentang hubungan mereka. Lalu apa yang dia cari...? pertanyaan yang selalu menggayut di benak Ridwan. Cinta..? sepertinya tidak, lalu apa...uang ? rasanya juga tidak. Tapi sekarang Ridwan tak mau ambil pusing lagi, dan rasanya terlalu naif bila masih ingin tahu apa yang dicari Mulan dan apa yang Mulan mau. Toh...Mulan sendiri sepertinya tak perduli, lagipula sampai saat inipun hubungan mereka baik-baik saja dan saat dibutuhkan Mulan selalu ada disisinya. Bahkan saat Ridwan mengutarakan hal itu kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan.
" Sudahlah Wan.., untuk apa kau pusingkan statusmu dengan Mulan. Toh...dia juga tidak perduli !", ujar Sony teman kerjanya.
" Betul Wan, nikmati saja yang ada !" sambung Yanto sambil tersenyum.
" Wah...memangnya gado-gado dinikmati, lagipula aku kan belum kenal siapa istrimu. Bagaimana bila Mulan itu ternyata istrimu..?", balas Ridwan.
" Siaaalan...!", ujar Yanto sambil memukul bahu Ridwan yang disambut tawa Sony juga Budi yang baru bergabung. Ridwan tersenyum-senyum sendiri mengingat hal itu dan iapun kembali menghisap rokoknya dalam-dalam lalu kembali memandangi lampu-lampu villa yang satu persatu mulai dinyalakan karena hari mulai menjelang senja. Dan Ridwan kembali tersenyum saat terdengar suara Mulan memanggil, iapun bersiap untuk menghabiskan malam ini seperti malam-malam kemarin.
Bersambung.....
( Untuk sahabat-sahabat yang sudah mampir dan berkenan membaca, adakah yang berkenan untuk menebak kira-kira diantara nama-nama lelaki yang ada dalam cerita, siapa kekasih Mulan sebenarnya ? . Tidak ada maksud apa-apa tapi hanya ingin tahu apakah kira-kira jalan pikiran kita sama , atau barangkali ada yang mau usul gimana ending dari cerita ini biar lebih seru walau draft cerita versi saya sudah saya buat )
SALAM HANGAT & SUKSES SELALU
22 komentar:
mulan kan yg penyanyi itu. hehee
mulan itu.....
ya mulan-lah..
kalau mulan bisa ngomong... *singing*
Bagus cerpennya ...nunggu lanjutannya.
awas nt ahmad dhani marah loh bang hehehe :P
ini yang mulan jameela apa mulan jameedong bang, heheh...
mulan kwok kali hehee
Ridwan tuh pacar gelap Mulan yah???
Nah tebakanku, mulan itu sebenarnya istri dari Yanto....biar mantep...kena deh tuh Yanto ama komentar sendiri.....
Tapi diparagraf akhir, keluar Iwan (Iwan tersenyum senyum sendiri), terus di bawahya ada Ridwan lagi, itu orang yang sama?
@ Mas Gema : Makasih koreksinya..! langsung saya perbaiki. Makasih juga sudah berkenan untuk menebak, nanti kita lihat dicerita selanjutnya...
Aduh.... siapa ya..?Bingung aku Bang...
Aku nunggu jawabannya aja deh.
lha waktu bikin ini, qr2 dikasih nama siapa mas?? nanati kalo tebak malah kliru, gak ikut selamatan 'jenang abang', dituntut nanti....hehehe...
@ Mas Pur : Wah...saya juga bikinnya ngga pakai selamatan kok, tapi kalo mas Pur mau bikinin jenang abang boleh juga tuh...kebetulan saya laper..he..he
Mulan Jamila bukan ci??
gimana kalo wulan-wulana.. wkwkwk..
Apa ya.. dukung az dech...
hmmmm...mungkin Sony?
ahakakak...yg jelas ini kisah bikin aku inget sama seseorang :P
jangan2 istrinya yanto beneran
@ Non Clara : Terimakasih atas undangannya, akan saya coba meramaikannya nanti...
Hmm kalau nebak kekasih mulan sebenarnya , aku ngak tahu ,dalam membaca cerita ini aku lebih berfokus pada gaya bahasa yang membuatku seolah olah melihat filmnya , luar biasa , ku tunggu lanjutannya dah he he,
wahhh kyknya bakal tambah seru nih
ayo doonk di post lagi
ditunggu yaa :)
wah, jangan-jangan istrinya Yanto ...
mampir...
aku follow lagi yah..
abis kayaknya bagus sih..
Posting Komentar