Hari ini Ridwan pulang lebih awal dai tempat kerjanya, ia berencana ke rumah orangtuanya di Pondok Gede. Ayah dan ibunya berencana mengadakan pesta penyambutan kedatangan Dito, adik kesayangan dan adik yang dibangga-banggakan Ridwan. Selama hampir 2 tahun Dito berada di luar negri untuk bekerja di salah perusahaan minyak internasional dan selama itu pula ia tidak pulang ke tanah air. Ridwan teringat masa-masa kebersamaan dengan adiknya itu, umur mereka memang tak terpaut jauh sehingga cukup dekat layaknya seorang sahabat. Cukup banyak kesamaan antara mereka dan yang membedakannya mungkin cuma satu, Dito terlihat lebih pandai bergaul, terbuka dan agresif dalam mendekati wanita sedangkan Ridwan lebih tertutup. Dering telepon genggamnya sedikit mengagetkan dan membuyarkan lamuannya...
" Hallo bang...!, aku sudah samapai bandara nih. Abang dimana...?" suara Dito
" Eh...sudah sampai Dit ? landing jam berapa..?", tanya Ridwan
" Ah.baru saja kok, sesuai jadwal. Eh...tapi tolong sampaikan ke ibu bila aku agak malam sampai dirumah, ada yang mau aku jemput terlebih dahulu..!"
" Mau jemput... jemput siapa ?"
" Ada deh pokoknya ! kalau aku beritahu sekarang bukan kejutan dong namanya..."
" Ooh..itu toh kejutannya, memangnya nggak bawa dari sana atau memang nggak ada yang mau..?" ujar Ridwan sambil terkekeh.
" Sembarangan..!, kalau aku mau sih..gampang tapi aku masih suka yang lokal kok. Lagipula yang satu ini sangat istimewa, tinggi..cantik..putih dan cukup setia. Pokoknya selera abang banget deh...!" balas Dito sambil tertawa.
" Setia...!?, bagaimana kamu tahu kalau dia setia sedangkan kamu sudah hampir 2 tahun tidak pulang " ujar Ridwan kembali bergurau.
" Ah...pokoknya abang lihat sendiri nanti. Eh..sudah dulu ya bang, sampai nanti.."
Honda Jazz yang dibawa Ridwan mulai memasuki halaman rumah. Sebenarnya iapun hanya seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali menyambangi rumah ini. Sejak Dito pergi rumah ini menurutnya menjadi sepi, lagipula ia merasa capek harus pulang pergi bekerja dari sini karena jalan-jalan di Jakarta sudah sedemikian parah kemacetannya. Di beranda depan, ayah dan ibunya sudah berdiri menyambutnya sedangkan beberapa teman-teman Dito yang sengaja diundang sedang sibuk menyiapkan pesta penyambutan di bagian belakang rumah dan tak lama Ridwanpun turut larut dalam kesibukan itu. Pukul sembilan malam, Dito yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Bersamanya terlihat wanita cantik lagi anggun yang menebarkan pesonanya lewat senyuman, jari jemarinya yang lembut tak lepas dari genggamannya Dito. Saat itu hanya ayah dan ibunya yang menyambut karena Ridwan dan teman-temannya masih terlihat sibuk dan tak menyadari kedatangan Dito.
" Bang Ridwan....!" panggil Dito kepada Ridwan setengah berteriak. Teman-teman Dito yang mendengar teriakan langsung lari berhamburan menghampiri, mereka memeluk dan menyalami Dito tapi tidak dengan Ridwan. Kakinya terasa berat melangkah laksana beribu-ribu pasang mata mencekal pergelangan kakinya, dia hanya bisa berdiri mematung. Matanya menatap tajam ke arah wanita yang digandeng Dito dan jantungnyapun bergemuruh hebat. Ingin rasanya ia menampar wajah, mencubit lengannya dan berharap ini hanya sebuah mimpi.
" Mulan...!?" desisnya. Ridwan hampir tak percaya bahwa yang digandeng adiknya adalah Mulan, namun ia sangat yakin bahwa ia tak salah lihat. Ia mengenal betul sosok Mulan, wanita yang selama ini mengisi hari-harinya...bersamanya mereguk berlaksa-laksa kenikmatan duniawi. Dan kini Mulan ada dihadapannya bersama adik yang sangat disayanginya, adik yang dibangga-banggakannya. Mulan sendiri tampak terlihat pucat pasi dan terus merunduk, ia sama terkejutnya dengan Ridwan dan tak menyangka sama sekali bahwa Ridwan adalah kakak dari Dito kekasihnya. Bibir Ridwan terasa bergetar, lidahnya kelu dan tak sepatah katapun mampu terucap dari mulutnya. Dan saat Dito menghampiri lalu memeluknya, Ridwan hanya bisa menangis dan menangis....
20 komentar:
what a surprise....
Lho.. ternyata yg menjadi kekasih Mulan adalah Dito..? Yang namanya belum muncul dalam kisah sebelumnya... :p
Kalau disini, ceritanya serius ya Bang.. tapi di tempat satunya... ancur2an hahaha... :D
CKCKCKCK...MEMILUKAN SEKALI CERITANYA BANG, KEREN2...
KETAWA BACA KOMEN MBAK RENI YG KEDUA, HAHAHA....
@ Mba Reni : Nama Dito memang tidak muncul di cerita sebelumnya, tapi ada kalimat bahwa Dito itu ada. Saat ini kalimat itu saya tebalkan untuk memperjelas, bisa di cek..he..he
astaghfirullah ...
kezzzutaan!! tebakanku salah ya, hehe ...
nggak nyangka mulan ternyata kekasih adiknya.. salah tebak dehh
@ Mba Fanny : Surprise..? ah..perasaan ngga kok mba..
@ Mba Reni & mas Roel : Punya dua pribadi yang berlawanan, boleh khan..!? Paling tidak sahabat tidak selalu menganggap kalo bang Pendi itu konyol...he..he
@ Teh Annie : saya memang suka kejutan teh...he...he
ko gtu seh..
slama ini ane tertipu..
oooooooooooooohhh..
Aduh,ending ceritanya sedih ya?sampai ikut terbawa arus hehehe.Sama adik sendiri lagi...doh...
hehehe.. bagus juga ceritanya. tapi sad ending ya?? sedih kalo gtu, ga gtu suka.. :D
@ Mba Aisha & Dela : Sedih ? Kayaknya memang selalu begitu . Rasanya sangat sulit membuat happy ending untuk cerita2 yang saya buat...entahlah ? sayapun tak ngerti. Tapi makasih sudah berkenan membacanya...
@ Girant : Tararengkyu juga....
salam kenal makasih bacaan nya
lama ga post sob....?
where are you....?
cerita bersambung ya
nice ^_^
salam kenal
Kapan Updatenya ini...?
Thanks nya udh di pasang Barnernya..., hehehehehhe
sob, Hanya ilusi juga terpampang disini...
hehehehehehe
radhitya
wkwkwkwk bersambungkah
salam hangat dari blue
jiaah...masih belum update..pulang lagi akh.
Posting Komentar