Banyak dari kita yang terkadang tidak mudah puas dengan apa yang telah kita raih dan dapatkan atau menginginkan lebih dari semua. Contoh kecil seperti seseorang yang sudah mempunyai rumah, kendaraan serta istri cantik tapi masih ingin mempunyai beberapa rumah lagi, ingin kendaraan yang lebih mahal atau malah ingin tambah istri ( yang ini jangan di tiru ), atau seseorang yang kini sudah jadi menteri tapi masih menyimpan obsesi untuk jadi presiden bisa juga menjadi contoh . Memang orang-orang seperti itu terkesan seperti tidak mensyukuri nikmat dari Tuhan yang telah ia dapatkan atau rasakan, tapi salahkah ? rasanya tidak. Karena ibarat suatu mimpi atau cita-cita, semua harus diperjuangkan untuk diraih. Asalkan dalam meraih semua itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar norma-norma rasanya masih wajar-wajar saja. Selain contoh diatas, contoh lain seperti melakukan pekerjaan dengan baik atau hasil jerih payahnya di hargai mahal dan banyak mendapat pujian juga bisa mendatangkan rasa kepuasan. Dari contoh-contoh diatas semua masih sesuatu hal yang wajar dan biasa.
Bagaimana dengan melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan atau tidak dilakukan secara rutin demi meraih sebuah kepuasan. Misalnya seperti melakukan panjat tebing tanpa pengaman, mendaki gunung, menempuh perjalanan jauh untuk mencicipi makanan favorit atau yang agak nyeleneh seperti yang di lakukan Ariel Peterpan dengan mendokumentasikan kegiatan mesumnya. Barangkali itu contoh-contoh yang bisa mendatangkan kepuasan bagi yang melakukannya. Pengorbanan dan kerja keras yang dilakukan, mahalnya biaya yang dikeluarkan atau juga resiko-resiko yang akan dihadapi bukanlah sesuatu hal yang bisa menghambat keinginan untuk meraih kepuasan dan barangkali pula yang ada dipikiran mereka adalah lakukan saja, imbalannya kepuasan dan kebanggaan akan dapat diraih.
Bagaimana dengan anda, bersediakah menanggung resiko untuk sebuah kepuasan ?
15 komentar:
hmmm, mikir-mikir dulu....
Jika resikonya sangat besar... aku memilih mundur saja Bang..
Ternyata banyak yg mengejar kepuasan semata tanpa mempertimbangkan resiko di belakangnya ya..?
@ Mas Roel : memang mesti dipikir2 dulu mas :)
@ Mba Reny : Kalau lebih banyak susahnya daripada puasnya, saya juga pasti mikir2 dulu mba...
Manusia memang banyak yang tidak puas Bang...
Moga kita tidak tergolong kedalamnya...
Salam hangat selalu.
tentu tidaaak.
Intinya, kita harus senantiasa bersyukur, dan selalu memberikn yg trbaik..
Intinya, kita harus senantiasa bersyukur, dan selalu memberikn yg trbaik..
KUNJUNGAN PERDANA SOB DAN SALAM PERTEMANAN
tergantung tingkat resikonya.. pastinya banyak cara memperoleh kepuasan tanpa merugikan org atau melanggar agama...
met wiken...bawain kopi segentong
@ Pak Iwan : semoga pak...
@ Mas Wawank : Yup...setuju mas
@ Mas Rizal : Met kenal juga
@ Mba Dian : Betul..betul..betul, eh..dah lama ya mba ngga datang. Jadi kangen..he..he
@ Mba Fany : Heh...segentong ? tapi lumayanlah buat dijual lagi sama mpok Mumun..he..he
salam kenal bos...bagus blognya..bagi infonya donk tentang blog biar tambah bagus blog Q.tukeran liks juga yauk
Melakukan sesuatu demi kepuasan sih boleh-boleh saja menurut saya, tetapi harus dengan pertimbangan dan alasan-alasan yang tepat tentunya ....
salam kenal.
@ Mas Adi : wah..klo soal bagusin blog, kayaknya sy bukan ahlinya. Ini template klasik kok...salam kenal juga
@ Pak Rubiyanto : Kayaknya kita sudah saling mengenal pak, cuma mungkin tegur sapanya yang kurang...
Posting Komentar