DIMANA RASA ITU.....

Kamis, 30 Desember 2010

Kubiarkan hembus angin petik dawai-dawai kerinduan
Jari jemariku terlalu letih mengais asa
Rasa ku telah terjerembab di sudut-sudut kematian
Pahit dan manis tak dapat lagi kukecap
Hambar selimuti dinginnya hati

Kemana semua rasa itu....?
Bagai pudar tersapu badai nestapa
Bagai terbang terbawa angin sembilu
Bagai terlarung dalam lautan kenistaan
Bagai terkubur dalam lumpur keputus-asaan

Dimana rasa itu......?
Selengkapnya...

KATAMU........

Jumat, 24 Desember 2010

Katamu......
Hembusan angin membawamu kepadaku
Membias dan telusuri lekuk wajah yang membeku
Mengetuk-ngetuk dinding hati yang membatu
Mengusap kalbu yang lebam membiru

Katamu.....
Hadirmu bagai ungu dikala senja
Ikuti kehendak mentari hiasi cakrawala di penghujung hari
Tak kuasa undurkan diri perlahan menuju peraduan
Entah kapan walau kau berjanji tuk kembali

Katamu.....
Tunggu aku bila kau mau
Selengkapnya...

MENGGALI POTENSI DIRI

Sabtu, 11 Desember 2010

" Kapanpun...Dimanapun..seseorang dilahirkan, orang itu dilahirkan sebagai pemenang. Tinggal bagaimana orang tersebut dapat menggali potensi yang ada pada dirinya " ( Quote yang pernah saya lihat dan dengar dari TV One )

Ada yang menarik ketika saya melihat acara itu, saya agak lupa tepatnya kapan tapi yang pasti di acara tersebut saya mendengar sebuah cerita yang sangat memotivasi, membuat saya termenung dan bertanya-tanya...Apakah saya punya potensi ? Lalu apakah potensi dalam diri saya sudah tergali ?.
Nah cerita dalam acara itu sebagai berikut :
Dikisahkan ada seorang pengemis di negara Perancis yang pekerjaan sehari-harinya hanya berharap dari belas kasihan dari orang lain, ia berjalan selalu menunduk karena berharap suatu saat menemukan barang berharga atau uang yang tercecer di jalan. Pada suatu hari dia datang ke sebuah Festival yang segala sesuatunya harus dibayar dengan uang, tapi ada sebuah tenda dimana seseorang bisa mendapakan ramalan secara gratis. Masuklah si pengemis ke dalam tenda dan kemudian sang peramal mengatakan bahwa seharusnya dia ( si pengemis ) bukanlah orang yang miskin karena garis tangan dan tanggal lahirnya sama dengan Napoleon Bonaparte. Si pengemis tidak percaya apa yang diucapkan sang peramal tapi ketika ada festival lain dan juga bisa mendapatkan ramalan gratis, sang peramalnya mengatakan hal yang sama dengan peramal sebelumnya. Sejak saat itu si pengemis mulai berubah, ia mulai memperbaiki sikapnya, pola pikirnya dan coba mengenali potensi yang ada dalam dirinya lalu berbuat sesuatu dengan potensi itu dan kemudian membuatnya menjadi orang yang lebih baik juga sukses. ( Entah benar atau tidak, saat itu sang narasumber dalam acara itu juga mengatakan bahwa si pengemis itu sempat menjadi orang terkaya ke 4 di Perancis )

Cerita tersebut rasanya bukan mengajarkan kita untuk percaya pada sebuah ramalan, tapi menganggap ramalan tersebut sebagai sebuah sugesti positif bagi diri kita untuk mengenali dan menggali potensi yang ada dalam diri lalu memanfaatkan potensi tersebut sebaik-baiknya.
Bagaimana dengan sahabat, apakah potensi dalam diri anda sudah benar-benar tergali ?
Selengkapnya...