BLOGGING : BELAJAR MENULIS DAN SILATURAHMI

Sabtu, 16 Juli 2011

Dibeberapa kesempatan saya pernah mengutarakan bahwa saya termasuk orang yang super duper gaptek dan berselancar di dunia maya termasuk blogosphere adalah dunia baru bagi saya. Mengenal blogpun bermula dari melihat teman yang sedang blogging kemudian saya tertarik dan bertanya bagaimana membuatnya. Dan ketika blog telah dibuat, terus terang hati ini terlonjak kegirangan bagai anak kecil yang mendapatkan mainan baru, norak banget ya!? hehe. Namun bukan tanpa alasan saya bertingkah seperti itu...

1.  Sejak kecil saya memang hoby membaca walau yang dibaca cuma buku-buku cerita atau sejenis novel. Biasanya buku-buku tersebut saya dapat dari perpustakaan sekolah atau tempat penyewaan buku. Dan kebiasaan membaca itu ternyata membuat saya tertarik juga untuk bisa menulis, sehingga sejak SMP sayapun mulai belajar menulis berupa cerita-cerita pendek.

2.  Menulis ternyata memberi keasyikan tersendiri buat saya, karena terus terang saya termasuk orang yang tidak pandai bersosialisasi dengan orang lain sehingga terkesan agak tertutup dan tak banyak bicara . Dengan menulis seakan saya menemukan wadah untuk bisa mencurahkan apa yang ada di benak saya, pikiran saya dan semua yang rasakan tanpa harus menunggu seseorang yang mau mendengarkan. Dari beberapa cerpen atau puisi asal-asalan yang telah saya buat, beberapa diantaranya memang benar-benar merupakan sarana bagi saya untuk mengutarakan perasaan dan selebihnya merupakan hasil dari menghayal, melamun atau ide yang datang mendadak.


Sehubungan dengan hoby menulis itu, setelah membuat blog sayapun mencari blog dengan tema-tema untuk belajar menulis. Sehingga sayapun terdampar di blog Rafi Azmillah Menulis (Radinal Mukhtar Harahap) dan Sang Cerpenis Bercerita (Fanny Fredlina) . Dua nama ini telah saya anggap guru saya dalam hal tulis menulis, karena dari keduanya saya termotivasi untuk terus belajar dan terus semangat untuk menulis. Silaturahmi terus berlanjut, dan sayapun mulai menjalin pertemanan dengan beberapa blogger lain yang isi atau konten blognya berbeda.

Buka dasbor blog, bagaikan masuk dalam restaurant kemudian duduk dan disodori  pilihan menu yang beraneka ragam. Saat sedang bersusah hati, saya bisa mampir ke blog yang berisi puisi mendayu-dayu. Saat ingin tertawa, saya bisa mampir ke blog sahabat yang berisi postingan kocak dan gokil. Saat hati sedang galau, saya bisa mampir ke blog sahabat yang berisi postingan yang menyejukkan, penuh siraman rohani, pencerahan dan juga motivasi seperti yang salah satunya saya dapatkan di blog Djangan Pakies (Pak Ies). Ada kepuasan tersendiri saat mampir ke blog sahabat dan meninggalkan jejak walau dengan komentar sekenanya. Menjalin silaturahmi dengan sahabat blogger, hidup terasa lebih berwarna dan kadang merasa tak sendiri saat menghadapi beban yang kian menghimpit. walaupun semua itu hanya sebatas berkomunikasi  dalam dunia maya, tak pernah saling berbicara apalagi bertatap muka. 

Aktivitas blogging terus terang lebih sering saya lakukan di kantor karena kebetulan saya dapat fasilitas komputer untuk pribadi walaupun cuma abal-abal. Tapi lumayanlah, dapat melakukan aktivitas  internetan secara gratis, hehe. Namun begitu, biasanya saya melakukan aktivitas berinternet ria hanya pada saat baru masuk kantor lalu pada saat jam istirahat dan terakhir pada jam akan pulang, kalaupun ada sahabat yang memergoki saya sedang OL diluar jam itu berarti saya sedang kebablasan, hehe. Maklumlah, sayapun manusia yang tak lepas dari khilaf dan dosa, hehe. Tapi saya tetap mencoba menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas blogwalking disaat jam kerja walau sesekali mencuri waktu disaat  senggang atau tak ada pekerjaan. Untuk mensiasati agar tak terlalu lama blogging, seringkali dan memang sudah jadi kebiasaan draft untuk posting sudah saya buat dirumah. Sehingga kalaupun blogging di kantor, saya hanya mampir ke blog sahabat, membacanya postingannya dan meninggalkan komentar. Atau melihat postingan saya lalu senyum-senyum sendiri membaca komentar dari sahabat.


Photobucket


Yah, kira-kira begitulah sedikit cerita bagaimana aktivitas blogging saya dimulai, kemudian coba menikmatinya sebagai sarana untuk mengasah kemampuan dalam menulis juga untuk memperbanyak dan mempererat tali silaturahmi dengan sahabat dari seluruh penjuru tanah air.

Postingan ini sengaja dibuat untuk ikut berpartisipasi dalam acara Suit Sepentin Giveaway yang diadakan Djangan Pakies (Pak Ies). Acara yang diadakan dalam rangka menyongsong 17 tahun pernikahan beliau. Semoga harapan Pak Ies agar pernikahannya tetap menjadi hal yang terindah hingga akhir nanti, Insya Allah akan terkabul dan semoga beliau diberi kekuatan dalam menjalani kewajiban juga tanggung jawabnya sebagai suami, mengawal keluarga dan menjadikannya sebagai keluarga yang sakinah mawadah warohmah, Amin.
Selengkapnya...

BUNDA DIANA : MENCINTAI TANPA MELUKAI

Jumat, 15 Juli 2011

Sebenernya agak berat juga nih kalau bicara soal cinta, apalagi cinta antara 2 makhluk berlainan jenis yaitu antara pria dan wanita. Bagi saya, cinta itu suatu hal yang abu-abu. Cinta bukanlah ilmu pasti, bukan seperti matematika 1 + 1 = 2. Walau sebenarnya cinta itu bukan untuk dibicarakan tapi untuk dirasakan namun cinta tetaplah hal yang menarik untuk dibicarakan karena sudah jutaan kata, jutaan kalimat, jutaan kisah dan jutaan puisi telah tercipta, telah terucap juga telah tersurat untuk ungkapkan makna cinta. Dan masing-masing orang punya jawaban sendiri dengan arti dan makna cinta itu. Seperti yang diungkapkan Bunda Diana dalam puisinya :

Sebab, cinta adalah saat angin menggoda dedaun dan bebungaan
saat ia menerpa wajahmu dengan kelembutan
Ia tak kan pernah banyak kata dalam kehadirannya
Di mana pun, kapan pun, dan bagaimana pun caranya ia kan menyentuhmu serupa cahaya, tak terlihat namun terekam indera lainnya



Terlepas dari benar atau salah, saya berpendapat : Ketika seorang Pria memilih seorang wanita untuk menjadi pacarnya, kekasihnya atau istri untuk dicintainya. Ia akan mewujudkan bentuk cintanya itu dengan kasih sayang, perhatian, pengertian dan sebagainya kepada sang wanita. Dan begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, ketika keduanya mewujudkan rasa cinta mereka dengan saling kasih mengasihi, saling memberi perhatian, saling pengertian, saling berbagi, menyatukan perbedaan, menghilangkan rasa ego masing-masing. Nah, disitulah letak makna cinta itu sesungguhnya.

Lalu jika ada pertanyaan...Dapatkah kau mencintai tanpa menyakiti?
Terus terang saya agak sulit mendapatkan jawabannya. Mencintai tapi menyakiti itu yang seperti apa? Apakah seperti over protective, cemburu yang berlebihan atau tidak boleh ini, tidak boleh itu dan sebagainya. Rasanya bohong besar bila keadaannya seperti itu masih bisa bilang cinta atau mencintai. Bila ada yang tersakiti, sepertinya telah rusak atau tersakiti pula makna cinta yang sebenarnya. Karena sekali lagi, cinta itu saling kasih mengasihi, saling memberi perhatian, saling pengertian, saling berbagi, menyatukan perbedaan, menghilangkan rasa ego masing-masing

Duh, pusing juga kalau bicara soal cinta. Tapi tak apalah, ini semata-mata untuk ikut berpartisipasi dalam acara giveaway yang diadakan oleh Bunda Diana : Mencintai Tanpa Menyakiti. Mudah-mudahan postingan yang rada ngawur dan sedikit kabur ini masih nyambung.
Selengkapnya...