T'lah kuhirup selaksa debu di terik siang
T'lah kuhisap manisnya temaram malam
T'lah terjatuhku di jalan terjal berbatu
T'lah terhempasku oleh ganasnya gelombang samudera waktu
Saat terlihat aksara menari tanpa makna
Saat mahkota mulai memudar dan memutih
Masihkahku diijinkan menunggu mawarku tumbuh dan berbunga
Masihkahku diijinkan menjaga kuncupnya yang mulai berbuah
Masihkahku diijinkan menyapaMU lalu terpejam diharibaan dengan senyuman
Selengkapnya...
DITEPI WAKTU
Sabtu, 28 Agustus 2010
Label:
Belajar Puisi
TAK JUA SIRNA
Kamis, 05 Agustus 2010
Penat kurasa, sirami benih-benih kasih yang tak jua tumbuh
Lelah hati, cabuti gulma keraguan yang tumbuh subur
Aroma yang kuhirup hanya hanya dendam dan kebencian
Dusta dan kebohongan racuni air yang kuteguk
Tak kuingkari kini kusetengah hati
Duri yang tertancap dihati masih tersisa
Luka tergores relakan tetes darah bawa serta empati larungi telaga sunyi
Tak bisa kuelak debur ombak mengikis batu karang
Tak bisa kuhapus aksara dalam kata
Sakit yang kurasa tak jua sirna
Tak kuharap keindahan hiasi mimpi malam
Aku hanya ingin terpejam dan terlelap barang sejenak
Bertukar pedih dengan kelembutan pembaringan
Selengkapnya...
Label:
Belajar Puisi
Langganan:
Postingan (Atom)