TERNYATA MULAN.....( 2 )

Selasa, 25 Mei 2010

Hari ini Ridwan pulang lebih awal dai tempat kerjanya, ia berencana ke rumah orangtuanya di Pondok Gede. Ayah dan ibunya berencana mengadakan pesta penyambutan kedatangan Dito, adik kesayangan dan adik yang dibangga-banggakan Ridwan. Selama hampir 2 tahun Dito berada di luar negri untuk bekerja di salah perusahaan minyak internasional dan selama itu pula ia tidak pulang ke tanah air. Ridwan teringat masa-masa kebersamaan dengan adiknya itu, umur mereka memang tak terpaut jauh sehingga cukup dekat layaknya seorang sahabat. Cukup banyak kesamaan antara mereka dan yang membedakannya mungkin cuma satu, Dito terlihat lebih pandai bergaul, terbuka dan agresif dalam mendekati wanita sedangkan Ridwan lebih tertutup. Dering telepon genggamnya sedikit mengagetkan dan membuyarkan lamuannya...

" Hallo bang...!, aku sudah samapai bandara nih. Abang dimana...?" suara Dito
" Eh...sudah sampai Dit ? landing jam berapa..?", tanya Ridwan
" Ah.baru saja kok, sesuai jadwal. Eh...tapi tolong sampaikan ke ibu bila aku agak malam sampai dirumah, ada yang mau aku jemput terlebih dahulu..!"
" Mau jemput... jemput siapa ?"
" Ada deh pokoknya ! kalau aku beritahu sekarang bukan kejutan dong namanya..."
" Ooh..itu toh kejutannya, memangnya nggak bawa dari sana atau memang nggak ada yang mau..?" ujar Ridwan sambil terkekeh.
" Sembarangan..!, kalau aku mau sih..gampang tapi aku masih suka yang lokal kok. Lagipula yang satu ini sangat istimewa, tinggi..cantik..putih dan cukup setia. Pokoknya selera abang banget deh...!" balas Dito sambil tertawa.
" Setia...!?, bagaimana kamu tahu kalau dia setia sedangkan kamu sudah hampir 2 tahun tidak pulang " ujar Ridwan kembali bergurau.
" Ah...pokoknya abang lihat sendiri nanti. Eh..sudah dulu ya bang, sampai nanti.."

Honda Jazz yang dibawa Ridwan mulai memasuki halaman rumah. Sebenarnya iapun hanya seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali menyambangi rumah ini. Sejak Dito pergi rumah ini menurutnya menjadi sepi, lagipula ia merasa capek harus pulang pergi bekerja dari sini karena jalan-jalan di Jakarta sudah sedemikian parah kemacetannya. Di beranda depan, ayah dan ibunya sudah berdiri menyambutnya sedangkan beberapa teman-teman Dito yang sengaja diundang sedang sibuk menyiapkan pesta penyambutan di bagian belakang rumah dan tak lama Ridwanpun turut larut dalam kesibukan itu. Pukul sembilan malam, Dito yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Bersamanya terlihat wanita cantik lagi anggun yang menebarkan pesonanya lewat senyuman, jari jemarinya  yang lembut tak  lepas dari genggamannya Dito. Saat itu hanya ayah dan ibunya yang menyambut karena Ridwan dan teman-temannya masih terlihat sibuk dan tak menyadari kedatangan Dito.
" Bang Ridwan....!" panggil Dito kepada Ridwan setengah berteriak. Teman-teman Dito yang mendengar teriakan langsung lari berhamburan menghampiri, mereka memeluk dan menyalami Dito tapi tidak dengan Ridwan. Kakinya terasa berat melangkah laksana beribu-ribu pasang mata mencekal pergelangan kakinya, dia hanya bisa berdiri mematung. Matanya menatap tajam ke arah wanita yang digandeng Dito dan jantungnyapun bergemuruh hebat. Ingin rasanya ia menampar wajah, mencubit lengannya dan berharap ini hanya sebuah mimpi.
" Mulan...!?" desisnya. Ridwan hampir tak percaya bahwa yang digandeng adiknya adalah Mulan, namun ia sangat yakin bahwa ia tak salah lihat. Ia mengenal betul sosok Mulan, wanita yang selama ini mengisi hari-harinya...bersamanya mereguk berlaksa-laksa kenikmatan duniawi. Dan kini Mulan ada dihadapannya bersama adik yang sangat disayanginya, adik yang dibangga-banggakannya. Mulan sendiri tampak terlihat pucat pasi dan terus merunduk, ia sama terkejutnya dengan Ridwan dan tak menyangka sama sekali bahwa Ridwan adalah kakak dari Dito kekasihnya. Bibir Ridwan terasa bergetar, lidahnya kelu dan tak sepatah katapun mampu terucap dari mulutnya. Dan saat Dito menghampiri lalu memeluknya, Ridwan hanya bisa menangis dan menangis....
Selengkapnya...

TERNYATA MULAN........( 1 )

Kamis, 20 Mei 2010

Ini cuma fiksi...!

Ridwan beranjak dari pembaringan, sejenak matanya menatap wanita yang masih tertidur pulas. Dengan hanya berselimutkan baju tidur yang beraturan ditubuhnya, ia terlihat cantik dan menggemaskan. Ridwan tersenyum, tampak sekali rona kepuasan tersirat dari wajahnya. Lalu dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendeknya ia beranjak dari kamar menuju beranda bungalow yang disewanya kemarin malam. Ia duduk dihadapan sebuah kolam kecil yang gemericik airnya terdengar merdu, udara dingin hawa pegunungan tak ia hiraukan. Nun jauh disana terhampar pemandangan alam pegunungan yang tampak asri walau ada satu dua villa atau bungalow milik para pejabat menyeruak ditengah hutan-hutan pinus. Dengan kedua kakinya yang ditumpangkan diatas meja, Ridwan menyalakan sebatang rokok dan kemudian menghisapnya dalam-dalam. Asap rokok yang bergulung-gulung diatas kepalanya lama kelamaan mulai mengabut dan mulai menghantarkannya ke dalam lamunan. Ada rasa gundah , rasa janggal dan juga aneh telah menyelimutinya hatinya. Hal ini terkadang mengganggu pikirannya dari hari ke hari sejak pertemuannya dengan Mulan dua bulan lalu.

Pertemuan dengan Mulan baginya adalah suatu proses pertautan hati yang cukup singkat dan terasa cukup mudah bagi seorang Ridwan yang dikenal sebagai sosok pendiam, pemalu dan kurang pergaulan. Walau sebenarnya Ridwan tidaklah sependiam seperti yang disangka orang, namun sejak dihianati kekasihnya ia lebih memfokuskan perhatiannya untuk membantu adik menyelesaikan kuliahnya. Dan setelah adiknya selesai kuliah dan kini bekerja diluar negeri, untuk memulai hubungan yang baru dengan seorang wanita masih belum menjadi prioritasnya sampai ia bertemu dengan Mulan. Akan tetapi seiring semakin dekat  dan semakin tumbuh rasa cintanya terhadap Mulan, semakin Ridwan tak mengerti akan Mulan. Ia selalu mencoba menghindar bila Ridwan memulai pembicaraan yang serius tentang hubungan mereka, bahkan terkesan tidak suka atau malah tertawa saat Ridwan mencoba mengungkapkan isi hatinya.

" Kamu lucu...!", jawaban dari Mulan sambil tertawa ketika Ridwan mulai menyinggung kembali tentang hubungan mereka. Lalu apa yang dia cari...? pertanyaan yang selalu menggayut di benak Ridwan. Cinta..? sepertinya tidak, lalu apa...uang ? rasanya juga tidak.  Tapi sekarang Ridwan tak mau ambil pusing lagi, dan rasanya terlalu naif bila masih ingin tahu apa yang dicari Mulan dan apa yang Mulan mau. Toh...Mulan sendiri sepertinya tak perduli, lagipula sampai saat inipun hubungan mereka baik-baik saja dan saat dibutuhkan Mulan selalu ada disisinya. Bahkan saat Ridwan mengutarakan hal itu kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan.
" Sudahlah Wan.., untuk apa kau pusingkan statusmu dengan Mulan. Toh...dia juga tidak perduli !", ujar Sony teman kerjanya.
" Betul Wan, nikmati saja yang ada !" sambung Yanto sambil tersenyum.
" Wah...memangnya gado-gado dinikmati, lagipula aku kan belum kenal siapa istrimu. Bagaimana bila Mulan itu ternyata istrimu..?", balas Ridwan.
" Siaaalan...!", ujar Yanto sambil memukul bahu Ridwan yang disambut tawa Sony juga Budi yang baru bergabung. Ridwan tersenyum-senyum sendiri mengingat hal itu dan iapun kembali menghisap rokoknya dalam-dalam lalu kembali memandangi lampu-lampu villa yang satu persatu mulai dinyalakan karena hari mulai menjelang senja. Dan Ridwan kembali tersenyum saat terdengar suara Mulan memanggil, iapun bersiap untuk menghabiskan malam ini seperti malam-malam kemarin.

Bersambung.....

( Untuk sahabat-sahabat yang sudah mampir dan berkenan membaca, adakah yang berkenan untuk  menebak kira-kira diantara nama-nama lelaki yang ada dalam cerita, siapa kekasih Mulan sebenarnya ? . Tidak ada maksud apa-apa tapi hanya ingin tahu apakah kira-kira jalan pikiran kita sama , atau  barangkali ada yang mau usul gimana ending dari cerita ini biar lebih seru walau draft cerita versi saya sudah saya buat )


SALAM HANGAT & SUKSES SELALU
Selengkapnya...

IKUT KONTES FIKSI MINI

Rabu, 19 Mei 2010

BUNUH DIRI


Kunikmati hembusan angin sambil kurentangkan tangan dan memejamkan mata. " Amiin...jangaaaan..!!" teriak sahabatku dari bawah gedung.



Setelah membaca postingan mas Baho dan juga melihat banyak sahabat yang sudah ikutan kontes fiksi mini yang diselenggarakan oleh Wi3nda di http://akubunda.wordpress.com/2010/05/16/wi3nda/. sayapun jadi tergelitik dan tergoda untuk ikut membuatnya, semata-mata untuk melihat sejauh mana kemampuan saya menuliskan sebuah fiksi. Ada yang mau ikutan...? Selengkapnya...

AKU CUMA KEONG

Sabtu, 15 Mei 2010

Aku cuma si Keong...
Nasibku memang tak bagus
Karena kelambananku dan kebodohanku
Nasibku memang tak bagus
Hanya jadi santapan bebek-bebek yang tak berhenti berkoar
Atau lele-lele yang mencabikku ganas

Aku memang cuma si Keong... !
Yang kehilangan pelepah-pelepah pisang
Yang kehilangan tempat mencari makan
Yang kehilangan tempat tuk berlindung
Yang kehilangan tempat beranak pinak



Aku memang cuma si Keong...dan itu benar !
Kini kuterhempas dijalan berdebu
Terpaksa merambat pelan walau debu tertelan
Terpaksa memekik walau tak satupun mau perduli
Terpaksa teriak walau suaraku hanya berputar dalam cangkang yang getas dan rapuh

Aku memang cuma si Keong...dan itu memang benar !
Yang pasrah dalam harap, moga tak terinjak kaki dan terlindas pedati...

Aku cuma si Keong....
Cuma itu yang bisa kukatakan
Selengkapnya...

AWARD DARI SAHABAT

Kamis, 06 Mei 2010

KAU LEBIH DARI ITU....( Re-Post ) 


Kau bukan cahaya rembulan yang menerangi malam kelam
Kau bukan nyanyian merdu burung-burung yang berkicau
Kau bukan pelangi yang terlukis indah di kaki cakrawala

Bukan..! bukan aku tak mau memujimu
Bukan..! bukan aku tak mau menyanjungmu
Bukan..! kau bukan semua itu..

Tahukah kau..? kau lebih dari itu..
Namun ku tak tahu bagaimana mengungkapkannya..

Lembut parasmu..bangkitkan rembulan, pancarkan cahaya tuk terangi wajahmu
Merdu suaramu..mabukkan burung-burung, melonjak-lonjak riang nyanyikan nada-nada rayuan
Manis senyummu..inspirasikan hujan, lukiskan indahnya pelangi tuk manjakanmu

Tahukah kau..? kau lebih dari itu..
Namun lidahku begitu kelu..ucapkan semua itu..

Kau lebih dari itu.... sahabat
( Terima kasih buat Mba Reni dan Mba Brencia yang telah berbaik hati memberi saya award, maaf karena ada sesuatu dan lain hal posting awardnya agak telat )

1. Award dari Mba Reni


2. Award dari Mba Brencia



SALAM HANGAT DAN SUKSES SELALU
Selengkapnya...