Puing-puing hati berserak tak berarah
Sisakan hampa dalam ruang berdinding kesunyian
Aku terduduk di kursi sepi dan terdiam dalam sunyi
Menggali berlaksa tanya tak terjawab
Dalam buta rasa merangkak tertatih
Menggapai-gapai puing hati dalam gelap
Satu persatu tersusun dalam bingkai asa temaram
Namun satu puing tak tergapai buramkan asa
Terbangkan layang-layang ingatan membumbung tinggi mencari jawab
Tapi angin enggan memberi petunjuk
Dan awan berarak mulai kaburkan ingatan
Akupun terlena dalam buai senandung kesunyian
Dengan cahaya asa yang mulai meredup..dan..meredup
Hujan Lentik di akhir Desember
4 tahun yang lalu
3 komentar:
aku datang bawa pengki untuk menampung puing2 hatinya nih. ha ha ha....
Aiiih...mba Fanny bukannya bantuin cari puing2 hati yang hilang, eh malah ngeledek..hiks..hiks..
nih, dah ketemu puing2nya. tapi kok nemunya di tanah kosong yg bangunannya baru dibongkar. lho,ini puing2 rumah yg dibongkar ternyata. balik lagi deh. gak jadi..maaaf.....he hehe....
Posting Komentar