Pada akhirnya aku harus menghentikan langkah lalu terdiam. Ku kerjap-kerjapkan mata karena pandangan mataku mulai kabur. Aku tak tahu dan tak mengerti, apakah mataku mulai rabun ataukah karena memang suasana tempatku berdiri mulai berkabut. Entahlah...
Kau hanya selangkah saja didepanku tetapi aku tak mampu menatap wujudmu sesungguhnya, yang kudengar hanya suaramu. Ingin aku menggapai tubuhmu tapi aku kembali terdiam, saat kudengar tawamu. Tawa yang menggema di dinding-dinding sunyi hatiku. Tawa riang yang tak pernah terdengar saat kau ada disisiku, tawa merdu yang tak pernah terdengar saat kau ada dipelukku.
Aku kembali terdiam... Haruskah kuurai kabut didepanku untuk mencari tahu apa yang membuatmu begitu gembira? Haruskah kugapai tubuhmu lalu menghentikan tawa riangmu? Tidak...tidak... Aku tak akan melakukan itu! Kan kubiarkan kau menikmati tawa riangmu. Kan kubiarkan kau nikmati bahagiamu. Karena mungkin aku tak pernah mampu untuk memberikannya padamu.
Aku bahagia mendengar tawamu. Tapi perlahan, aku mulai merasa kehilanganmu walau kau berada disisiku.
21 komentar:
maknanya dalam banget nih ...
kau, dekat di mata, tapi jauh di hati! begitukah, Bang Pendi?
@Mba Sukma : kira2 sedalam apa Mba? :)
@Abi Sabila : kira2 begitulah Bang...
wew... dalemnyaaa... ngga nyangka bang pendi sisi lainnya kayak gini. hehehe
btw, gpp kok kalo mau semedi 7 hari 7 malem. kan waktunya masi 8 hari lagi. huehehehe
biarkan ia tetap memperdengarkan tawanya..
nikmatilah sebagai anugerah tersendiri bagimu
saddaaap, mantap banget ini bang :)#daleeem euy
Hidup dan kehidupan memang penuh dengan romantika. Ada tawa, ceria, sendu, haru, diam, sedih dengan linangan air mata. Alangkah bahagianya bersama dan dapat membahagiakan orang-orang yang kita sayangi.
menyedihkan
deket tapi merasa kehilangan
kudu di di raih tuh bang biar ga ilang beneran
@Mba Meutia : ini ngebuktiin klo Bang Pendi ga selalu konyol, paling tidak bisa serius dikit...hehe
@Windflowers: Ya Bu...mencoba untuk menikmati, walau masih terasa berat
@Mba Naya : sebenernya bumbu masih kurang Mba, klo ditambah bisa makin sadaaaap...! hehe
@Pak Herdoni : Kebersamaan memang paling dibutuhkan Pak...
@Bintangair: nah, keinginan untuk meraihnya Bu yang sudah agak luntur...:)
hmmm, waktu kan mengurai segalanya, tapi yg pasti jgn hentikan tawa bahagianya. Suatu saat tawa bahagia itu akan menjdi milik Bang Pendi juga..^_^
ditiup kabutnya dari hati biar menghilang :D
bukankah cukup melihatnya bahagia dan tertawa bang ?
@Mba Tiwi : Bang Pendi memang sudah janji untuk tidak menghentikan tawanya :)
@Mba Ria : Niupnya susah Mba :)
@Mba Irma : benar Mba, rasanya memang cukup :)
hmmm...biarkan ia tertawa,, dan bang pendi jg mencari tawa bang pendi,, jgn hanya diam.... hayooo kita main bola lg... :)
hanya diam kesepian juga membingungkan, bahagia takkan datang.
btw,salam kenal..sepertinya saya pertama kali berkunjugn kemari :D
Weeeehhh... mantep nie sayair.. :)) keren ... boleh pesen nggk?
@Mba Ami : heh...main bola? mangnya kuat Mba? hehe
@Mas Arif : makasih dah mampir, salam kenal juga..
@New Laptops : pesen? boleh..boleh...boleh, hehe
Maksudnya, cinta tak harus memiliki ya, Bang?
ATau, cinta bertepuk sebelah jari? hihihi...
aduh
padahal yg begitu itu yg lebih sedih ketimbang dianya gak ada didkat kita
hal paling menakutkan bagi sebagian orang mungkin adalah membuat orang yang dicintainya menangis;
padahal bisa jadi sang tercinta, lebih bahagia pabila anda disisinya... trust me
@Mba Dewi : sepertinya memang begitu Mba :)
@Non Ninda : bener Non, kayaknya lebih baik nggak ada :)
@Bu Rosi Atmaja : hati seseorang tak ada yang tahu Bu, lebih bahagia atau tidak...hanya waktu yang bisa menjawabnya :)
Posting Komentar