DI PENGHUJUNG HADIRMU

Senin, 19 September 2011

Selalu ada permulaan dari setiap peristiwa, itu yang pernah kudengar dari seseorang. Masih ingatkah kau, bagaimana kita bertemu? Masih ingatkah kau, bagaimana ke dua pasang mata kita menangkap getar-getar kegelisahan dari dinding hati? Dan masih ingatkah kau, kapan kedua ujung jemari kita bertukar enerji ceria, suka dan cita? Ah...sesungguhnya aku yang tak ingat, bagaimana kedekatan kita berawal dan kapan dimulai.

Yang pasti tak pernah ada kesengajaan saat kita bertemu. Karena hadirmupun begitu tiba-tiba mengetuk daun pintu dari ruang hati yang kosong. Aku tak pernah sengaja mencari seseorang untuk berkeluh kesah. Akupun tak pernah sengaja mencari seseorang yang dapat menghapus debu-debu di kusamnya dinding hati. Namun hadirmu tetaplah berarti..

Kesahku kesahmu menyatu bagai aksara yang terangkai satu persatu, lalu menjelma jadi sesuatu yang indah dan berarti. Jadi puisi, syair dan lagu mendayu, meninabobokan hati dilembutnya peraduan mimpi. Kesahku kesahmu tak lagi patut ditangisi...kini kesah menjadi tawa, dukapun menjadi suka. Seiring rintik hujan basahi bumi kerontang, sisakan pelangi indah diawan.

Tapi..selalu ada akhir dari sebuah perjalanan, bukan? Walau pasti kan terasa begitu menyakitkan. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan, atau...kita nikmati saja sisa waktu yang ada sampai saat itu menjelang. Kapan? Masih kutunggu angin sepoi membawa jawaban..

9 komentar:

Ummi Ubay mengatakan...

apapun nanti akhirnya, itulah yang baik adanya^^

lagi galaukah bang pendie??

Unknown mengatakan...

buset dah. romantisnya bikin hati diremes2. kayak adonan kue. hahhaa

catatan kecilku mengatakan...

Kehadirannya berarti ya, Bang? :p

Bang... disini selalu mendayu-dayu... sementara di uneg2 selalu saja konyol. Benar2 2 hal yg bertolak belakang.

Unknown mengatakan...

lha ini puisi sisi lain dari si Pendi nih. hehhee

Mood mengatakan...

Ya, nikmati saja waktu yang ada sampai nanti saatnya menjelang siapa tau nanti bisa bermakna pada kesudahannya.

Salam.. .

Muhammad-Dadan mengatakan...

Waduh kayaknya berarti banget ya itu pertemuan. Semoga gak ada akhirnya deh Bang Noor. :)

Shudai Ajlani mengatakan...

Dan jengjengjeeng.. Mari kita tunggu apa jawabannya *eh B)

Unknown mengatakan...

Masa muda termasuk masa yang paling indah dalam hidup ini. Masa dengan semerbak harum nan wangi penuh keceriaan namun kadang juga diwarnai kesenduan, kesedihan, dan kesepian. Begitu indah bersama dengan orang yang disayangi. Begitu bermakna bersanding dengan sahabat yang tulus dan setia. Namun semuanya 'bergulir' bersama sang waktu. Ada awal, ada lakon tengah dan ada akhir. Salam sukses.

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

wah gak nyangka bang pendi bisa nulis yg romantis2 hehe
segala akhir memang tak perlu ditangisi tapi dijadikan kenangan bisa indah atau buruk :D

Posting Komentar