BELAHAN JIWA

Jumat, 19 Juni 2009

Te...dung wa..wa..wa
Te...dung wa..wa..wa
Satu persatu aksara terangkai lugu
Ketulusan hati mencerna maksud
Bijak sambut tawa dan tangismu

Te...dung wa..wa..wa
Te...dung wa..wa..wa
Jengkal demi jengkal langkah tertatih
Tangis menyertai jatuhmu
Tawa menyertai tarimu

Te...dung wa..wa..wa
Te...dung wa..wa..wa
Celotehmu hangatkan sanubari
Sejukkan kepala dari penat berpikir
Lekatkan pasak-pasak...kokohkan tiang-tiang
Bahtera yang mulai rapuh


T'rus lah kau melangkah
T'rus lah kau berceloteh
Pelukku kan terus menghangatkanmu
Raga dan hati kan terus menyertaimu

5 komentar:

Unknown mengatakan...

kirain lagu burung kakak tua. ada te dung wawa wa sih. tek dung tek dung tek dung tralalala burung kakak tua. gak taunya, ngomongin belahan jiwa toh.

NOOR'S mengatakan...

seperti itulah yang terdengar he..he

Unknown mengatakan...

ha ha ha..jangan2 belahan jiwanya memang seekor burung kakak tua. bisa aja puisi ini hanya simbolik.

enn mengatakan...

kirain ttg anaknya yg msh kecil yg jd belahan jiwa.. (?)

NOOR'S mengatakan...

Bener ko..! ini tentang anak perempuan saya yang masih imut. Just to tell..how much I love her

Posting Komentar