Banyak yang bilang hidup manusia itu bagaikan roda yang berputar, kadang ada diatas...kadang ada dibawah juga bisa diibaratkan grafik keuntungan...kadang bisa melesat naik...kadang bisa turun drastis. Begitu juga dengan pekerjaan, bisa saja kita berusaha keras dan maksimal namun hasil akhir tetaplah tidak bisa kita pungkiri...
Saat diatas, hati dilingkupi perasaan senang, bahagia dan juga puas. Apa yang telah dilakukan, apa yang menjadi target pribadi ataupun resolusi sepertinya berjalan dengan benar, baik ataupun sangat baik. Namun saat di bawah, hati dilingkupi rasa sedih, kecewa ataupun merasa gagal. Terkadang pada saat itu nalar tak lagi mempertanyakan apakah yang telah kita lakukan sudah baik atau tidak..!? atau sudah benar atau tidak..!? tetapi malah cenderung menyalahkan orang lain ataupun lingkungan ( tidak semua orang ). Bahkan hal-hal yang kecil dan sebenarnya bukan hal yang subtansial atau berhubungan langsung dengan pekerjaan tiba-tiba berubah menjadi hal-hal yang bisa memicu tensi darah menjadi naik. ( lantai rumah berdebu, ruang kantor ada asap rokok, AC mati, hujan turun, jalan becek dan hal-hal sepele lainnya yang kini berubah menjadi masalah besar )
Rasa kecewa & kecewa yang bertumpuk menjadikan seseorang mudah terserang stress dan cara pelampiasannya pun bermacam-macam, ada yang berteriak, memaki lalu memukul. Tapi ada juga yang diam, menyepi, berdo'a & berkomunikasi dengan Tuhan ataupun mencari seseorang yang bisa diajak berbagi.
MANA YANG BIASA ANDA LAKUKAN ??
Saya? biasanya saya diam, merenung, berdo'a lalu menumpahkan uneg-uneg lewat tulisan seperti contoh dibawah ini ( Re-Post postingan orang stresss...! )
SIAPA YANG GILA...!?
Ha..ha..ha..
Seorang lelaki setengah baya begitu menikmati tawanya
Tawa bagaikan stroberi merah ranum berselimut lelehan keju Swiss
Begitu lama ia tertawa sehingga tawanya kini terdengar mulai berirama
Kadang ha..ha..ha, kadang he..he..he, kadang hi..hi..hi
Seorang sahabat bertanya " Hai sahabat apakah kau begitu bahagianya, sehingga kau tidak bisa menghentikan tawamu..?"
Ha..ha..ha bahagia..? apakah tertawa itu hanya karena bahagia..? apakah karena bahagia aku harus tertawa..? ha..ha..ha
Tahukah kau kawan..aku tertawa karena kesedihanku, karena kegalauanku dan karena keresahanku..
Mengapa aku tertawa...?
Karena hanya ini yang bisa kulakukan..he..he..he..
Aku tak mampu mengusir kesedihanku karena istriku selingkuh...
Aku tak mampu menahan rasa galauku karena gajiku tak naik..naik..
Aku tak mampu mengabaikan keresahanku akan nasib anak-anakku kelak..
Sang sahabat berkata " Tapi kalau kau terus tertawa, kau bisa gila..!"
He..he..he gila..? apakah tertawa itu bisa membuat aku gila..? apakah aku bisa gila hanya karena aku tertawa..?
Tahukah kau kawan..aku tak bisa gila karena aku tertawa
Aku bisa gila bila kepalaku tak kuat berpikir..
Otakku terlalu kecil menampung pikiran yang sebenarnya tak perlu dipikir..
Sang sahabat berlalu pergi.." aku bisa gila dengarkan ocehanmu..!"
Dan sejak kepergian sang sahabat, tawa sang lelaki itupun berangsur pelan..
Sang sahabat ternyata membawa sebagian tawanya
Menjepit urat leher dan menyadarkannya dari candu tawa
Sang lelakipun mulai menata kesedihannya
Berkompromi dengan kegalauan dan keresahannya
Namun tiba-tiba sang sahabat tertawa, kakaknya tertawa, orangtuanya tertawa, gurunya tertawa, bosnya tertawa, anak buahnya tertawa...
Buat apa kau pikirkan istrimu yang tak setia..kuno..!
Diluar sana masih banyak gadis yang mengharap belaianmu..hi..hi..hi
Buat apa kau harus galau karena gajimu tak naik..kuno..!
Masih banyak uang yang bisa kau dapat dari korupsi..he..he..he
Buat apa kau resah memikirkan masa depan anakmu..kuno..!
Sebentar lagi kiamat akan datang..ha..ha..ha
Sang lelaki terpekur bingung..
" Sebenarnya siapa sih yang gila..!"
Seorang lelaki setengah baya begitu menikmati tawanya
Tawa bagaikan stroberi merah ranum berselimut lelehan keju Swiss
Begitu lama ia tertawa sehingga tawanya kini terdengar mulai berirama
Kadang ha..ha..ha, kadang he..he..he, kadang hi..hi..hi
Seorang sahabat bertanya " Hai sahabat apakah kau begitu bahagianya, sehingga kau tidak bisa menghentikan tawamu..?"
Ha..ha..ha bahagia..? apakah tertawa itu hanya karena bahagia..? apakah karena bahagia aku harus tertawa..? ha..ha..ha
Tahukah kau kawan..aku tertawa karena kesedihanku, karena kegalauanku dan karena keresahanku..
Mengapa aku tertawa...?
Karena hanya ini yang bisa kulakukan..he..he..he..
Aku tak mampu mengusir kesedihanku karena istriku selingkuh...
Aku tak mampu menahan rasa galauku karena gajiku tak naik..naik..
Aku tak mampu mengabaikan keresahanku akan nasib anak-anakku kelak..
Sang sahabat berkata " Tapi kalau kau terus tertawa, kau bisa gila..!"
He..he..he gila..? apakah tertawa itu bisa membuat aku gila..? apakah aku bisa gila hanya karena aku tertawa..?
Tahukah kau kawan..aku tak bisa gila karena aku tertawa
Aku bisa gila bila kepalaku tak kuat berpikir..
Otakku terlalu kecil menampung pikiran yang sebenarnya tak perlu dipikir..
Sang sahabat berlalu pergi.." aku bisa gila dengarkan ocehanmu..!"
Dan sejak kepergian sang sahabat, tawa sang lelaki itupun berangsur pelan..
Sang sahabat ternyata membawa sebagian tawanya
Menjepit urat leher dan menyadarkannya dari candu tawa
Sang lelakipun mulai menata kesedihannya
Berkompromi dengan kegalauan dan keresahannya
Namun tiba-tiba sang sahabat tertawa, kakaknya tertawa, orangtuanya tertawa, gurunya tertawa, bosnya tertawa, anak buahnya tertawa...
Buat apa kau pikirkan istrimu yang tak setia..kuno..!
Diluar sana masih banyak gadis yang mengharap belaianmu..hi..hi..hi
Buat apa kau harus galau karena gajimu tak naik..kuno..!
Masih banyak uang yang bisa kau dapat dari korupsi..he..he..he
Buat apa kau resah memikirkan masa depan anakmu..kuno..!
Sebentar lagi kiamat akan datang..ha..ha..ha
Sang lelaki terpekur bingung..
" Sebenarnya siapa sih yang gila..!"
Mudah-mudahan yang sempat baca, tidak ikut GILA...!
12 komentar:
Saya kira semua orang gila kok.....kita hanya tinggal mengenali dan memanfaatkan sisi kegilaan itu dengan hal-hal yang positif bener gak?
Setujuu...!!
ha ha haha..saya nggak gila kok. cuma sedikit sinting. lho?
Biarkan semuanya gila, asal jangan meluapkan kegilaan dalam berkomentar disini...
wakakakaka..
ha ha ha saya juga edan , edan ngeblog wk wk wk
Stres boleh asal jangan sampai gila kali ya ?
hehe
justru kegilaan ini malah bisa melepas stres yah bang ? keep on gila ups keep on writing aja deh hehe
Hehehe..kadang sedikit kegilaan bisa membuat plong, kan mas?
Yang menganggap ketawa gila,yang gila kali ye hehehe.Ketawa kan sehat bro,bahkan dari beberapa medis di buat alat terapi pasien yang susah di sembuhkan.
Yang sabar dan menerima ya bro.Yakin Allah karim..
KAMI JUGA SERING MEMANFAATKAN CANDA DAN TAWA-TAWA SEGAR DALAM KELUARGA UNTUK SEKEDAR MELUPAKAN PERSOALAN YANG SEDANG MENDERA PIKIRAN DAN HATI KAMI, DENGAN DEMIKIAN HIDUP MENJADI LEBIH 'PLONG' SEPERTI YANG KALIAN OMONGKAN E EH EH EH!
jangan streees terus. ayo, updateeee...nanti saya nggak mau jadi guru nih. hehehe
Hahaha.., meskipun aku ikutan tertawa disini bukan berarti aku ikutan gila kan..?
Posting Komentar